Pengaruh
Peer Group terhadap Nilai dan Norma
di
Sekolah dan Masyarakat
Oleh: Hanif Miftahudin (MAN Yogyakarta lll)
Setiap
individu yang telah diciptakan Tuhan YME tidak bisa memungkiri bahwa setiap
dari mereka yaitu makhluk hidup pasti membutuhkan orang lain atau di sebut juga
Zoon Politicon. Berangkat dari situ
pasti membutuhkan suatu hubungan atau interaksi antara individu dengan individu
yang lainnya.
Interaksi
adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat (Tim Sosiologi, 2007: 45). Interaksi yang dilakukan oleh
seorang individu sangatlah beragam, salah satunya adalah pertemanan, teman
sebaya atau peer group.
Pertemanan
adalah seseorang yang tidak hanya memikirkan keinginan sendiri tetapi juga memperhatikan
keinginan orang lain sehingga akan menghasilkan suatu hubungan yang baik antara
keduanya. Seseorang yang selalu menjaga pertemanan pasti akan selalu di senangi
dan pasti akan memiliki banyak teman. Sedangkan seseorang yang tidak bisa
menjaga pertemanan dengan baik pasti akan di jauhi oleh semua orang yang ada di
dekatnya.
Teman
sebaya adalah anak-anak yang memiliki rata-rata umur dan kematangan kepribadian
yang sama sehingga akan terjadi umpan balik untuk memberikan informasi satu
individu dengan individu yang lainnya. Kelompok teman sebaya atau peer group merupakan lingkungan kedua
setelah keluarga. Hubungan yang baik dengan teman sebaya diperlukan agar
perkembangan sosialnya berjalan secara normal.
Seseorang
akan terpengaruh atau tidak dengan teman sebaya ditentukan oleh cara pandang
seseorang terhadap kelompoknya, karena setiap individu memiliki ciri khas yang
berbeda-beda sehingga sudut pandang yang diambil tersebut akan menentukan
keputusan yang diambil pada akhirnya. Kelompok teman sebaya menciptakan
lingkungan yang di dalamnya berlaku nilai dan norma yang telah ditentukan
sendiri dalam rangka menentukan identitas dan ciri khas watak seseorang.
Nilai
dan Norma yang ada di masyarakat dan di sekolah sangatlah berbeda, nilai dan
norma yang ada di sekolah hanyalah ruang lingkup yang sangat kecil sedangkan
nilai dan norma yang ada di masyarakat ruang lingkupnya mencakup sangat luas.
Walauapun pada dasarnya nilai dan norma memiliki inti yang sama yaitu anggapan
dan sanksi.
Nilai
merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal
mengenai baik-buruk,benar-salah,patut-tidak patut,mulia-hina,penting
atau tidak penting (Tim Sosiologi,2007:30).
Norma
merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan
yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima ataukah
merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian
besar warga masyarakat. Norma dibangun di atas nilai sosial dan norma sosial di
ciptakan untuk menjaga dan mempertahankan nilai sosial. Nilai dan norma selalu
berkaitan. Walaupun demikian, keduanya dapat dibedakan. Untuk melihat
penjelasan hubungan antara nilai dan norma, dapat dinyatakan bahwa norma pada
dasarnya adalah juga nilai, tetapi
disertai dengan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya (Tim Sosiologi,2007:33).
Adanya
kelompok teman sebaya memiliki dampak positif dan negatif terhadap perkembangan
seorang remaja. Hal ini tergantung kepada nilai dan norma yang di anut oleh
kelompok teman sebaya tersebut. Apabila yang di ambil dan dikembangkan nilai
yang mengarah kepada nilai positif maka akan menuju kepribadian yang baik.
Secara umum di MAN Yogyakarta III nilai dan norma tercantum dalam visi misi
yaitu ULTRA PRIMA “Unggul, Trampil, Berkepribadian Matang”(Visi MAN Yogyakarta III).
Sedangkan apabila yang dipelajari,diamalkan dan dikembangkan adalah nilai yang
negatif maka akan membawa kepada keburukan, kesengsaraan dan kehinaan serta
kepribadian seseorang yang ikut kelompok sosial akan hancur dan hanya akan
merugikan orang yang berada di sekitarnya.
Pengaruh
perkembangan peer group meliputi dua hal, yaitu pengaruh peer group terhadap kelompoknya dan terhadap individu dalam
kelompok. Menurut Havinghurst pengaruh perkembangan peer group ini
mengakibatkan adanya:
1)
Kelas-kelas sosial.
Pembentukan kelompok
sebaya berdasarkan tingkat status sosial ekonomi individu, sehingga dapat
digolongkan atas kelompok kaya dan kelompok miskin.
2)
In dan Out group
In group adalah teman
sebaya dalam kelompok. Out group adalah teman sebaya di luar kelompok. Misalkan
di dalam kelas kita mempunyai teman akrab dan teman tidak akrab. Teman yang
akrab disebut in group dan teman yang lainnya kita sebut Out group.
Pengaruh
peer group terhadap nilai negatif yang
berlaku di sekolah di antaranya adalah bullying. Perilaku bullying biasanya
disebabkan karena berbagai macam tekanan dari teman sebaya agar dapat diterima
dalam kelompoknya seseorang akan melakukan segala cara agar bisa masuk ke dalam
kelompok walaupun cara-cara yang di pakai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku di masyarakat.
Seseorang yang sudah melanggar nilai biasannya akan berujung juga kepada
pelanggaran norma-norma yang berlaku di masyarakat karena sudah dianggap jelek
oleh masyarakat.
Sedangkan
untuk pengaruh peer group terhadap nilai
positif yang ada di sekolah diantaranya seorang individu akan bisa saling
bekerja sama dan semakin solid dalam pertemanannya serta seorang individu juga
akan memikirkan juga kelompok teman sebayanya tidak hanya memikirkan dirinya
sendiri.
Seseorang
yang selalu taat terhadap nilai dan norma yang berlaku di sekolah pasti akan
selalu di hargai dan di senangi oleh seluruh temannya yang ada di sekolah.
Setelah
diuraikan pengaruh peer group terhadap nilai negatif
dan positif serta norma yang
berlaku di sekolah, sekarang
akan diuraikan tentang
pengaruh peer group terhadap nilai
negatif dan positif serta norma yang berlaku di masyarakat.
Pengaruh peer group terhadap nilai negatif
yang berlaku di masyarakat. Seorang individu akan semakin fanatik
terhadap suku ataupun kelompoknya sehingga akan mengakibatkan primordialisme
ataupun etnosentrisme. Misalkan
saja di indonesia banyak orang yang sangat fanatik terhadap kelompoknya ataupun
klub kesayangannya sehingga akan terjadi banyak permasalahan contohnya tawuran antarpelajar guna untuk membela sekolahnya, tawuran antar pendukung klub
sepak bola dan juga tawuran antar suku, padahal sebenarnya akar dari permasalahannya
sangat ringan.
Sedangkan
untuk pengaruh peer group terhadap
nilai positif yang ada di masyarakat antara lain seseorang akan merasa aman
oleh gangguan musuh lain karena merasa teman atau kelompok kita akan selalu
menjaga dan melindungi. Apabila seseorang yang selalu menerapkan nilai dan norma
dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya maka masyarakat akan semakin peduli
dan derajat serta status orang tersebut akan naik waluapun dari segi ekonomi
kurang.
Dapat ditegaskan bahwa seseorang dapat terpengaruh peer group baik itu positif ataupun negatif pada dasarnya
tergantung kepada nilai dan norma yang di anut masing-masing setiap individu.
Untuk itu kita sebagai seorang individu generasi masa depan, generasi yang di harapkan harus
pandai-pandai memilih dan memilah kelompok teman sebaya yang kita ikuti.
@sudah pernah di lombakan,lolos sampai 150 besar... di universitas UPI Bandung